Welcome
to lakoat.kujawas,
This
is an idea of collaborative working which is open to everyone. Yes! Whoever you
are! This idea comes from North Mollo, Timor Tengah Selatan, NTT.
Born
from the heart of Mollo, heart of the mountain people who for their entire life carry the
supposedly noble task of protecting the forests, mountains and springs. Keeping
(preserving) their batunama (fatukanaf) and airnama (oekanaf). It means, they named and give the character to the stone and spring according to their clan or family name.
Why
lakoat.kujawas? Lakoat (loquat) and kujawas (guava) are the representations of
the natural resources of Mollo. Both plants are close to the childhood memory
of the people of Mollo. These plants are usually available at any garden of all
people in Mollo. Quietly grown, close to the eyes, remain in memory.
Inspired
by the spirit of mutual cooperation, collaboration and connectivity that has
been framed beautifully in the form of rhombus, a pattern woven on the woven fabric of the
Mollo people, from
generation to generation, we offer this platform, a space for discussion and
collaboration, especially in the field of literacy, art, culture and social
enterprise. We have all seen a lot of natural and cultural potential, we also
look at the various deficiencies and backwardness, then in this space named lakoat.kujawas, all
forms of ideas and solutions may be realized together, especially in those fields
mentioned
earlier. We can because
we
are together, can’t
we?
In
near future, lakoat.kujawas will be opening a space for discussion for anyone, who
lives either in Mollo or Timor Tengah Selatan, and even outside of those two
areas, who has love and concern for Mollo in particular and Timor Tengah
Selatan in general. We will open up a simple library in Jalan Kampung Baru, in
the village of Taeftob, North Mollo that can be accessed by anyone and we will
also open collaborative working opportunities of social entrepreneurship among
the young people in Mollo, for example by selling the refined products of
agricultural/plantation, woven fabrics and other products that have more
economic value. We also envision an idea of the village-based tourism
management in Mollo in which the people of Mollo can get involved actively as
hosts. It is the era of the internet that makes it all possible, right?
There
are certainly sundry of ideas that we can achieve in the future. For example,
having inspiring classes, doing various kinds of workshops for SMEs and organic
farming, art shows and film screening, and so forth. All those activities are
hoped to spread positive influence to the younger generation of Mollo and Timor
Tengah Selatan.
For
further discussion and sharing, please send email to lakoat.kujawas@gmail.com,
Whatsapp-081338037075, Facebook fanpage: lakoat.kujawas, Twitter:
@lakoatkujawas, and Instagram: @ lakoat.kujawas. Anyone who
wants to donate books to the library of lakoat.kujawas, please
contact the Whatsapp number above.
Greetings
from the village of Taeftob, in the valley of Mollo...
Ini adalah sebuah ide kerja kolaborasi yang terbuka
bagi siapa saja. Ya, siapapun Anda. Ide ini lahir di Mollo Utara, Timor Tengah
Selatan, NTT. Lahir dari rahim Mollo, rahim orang-orang gunung yang seumur
hidupnya konon punya tugas mulia menjaga hutan, gunung dan mataair. Menjaga
batunama (fatukanaf) dan airnama (oekanaf) mereka.
Mengapa lakoat.kujawas? Lakoat (loquat)
dan kujawas (guava) adalah representasi dari kekayaan alam Mollo.
Keduanya tumbuhan yang dekat dengan memori masa kecil orang Mollo, tumbuhan yang
umumnya ada di setiap kebun orang Mollo. Diam-diam tumbuh, dekat di mata, lekat di ingatan.
Terinspirasi dari semangat gotong royong, kolaborasi
dan konektivitas yang telah terbingkai indah dalam dalam bentuk motif belah
ketupat dalam kain tenun orang Mollo dari generasi ke generasi, kami menawarkan
platform ini, sebuah ruang diskusi dan kerja kolaborasi khususnya di bidang
literasi, kesenian, kebudayaan dan sosial enterprise. Kita semua melihat banyak
potensi alam dan budaya, kita juga melihat berbagai kekurangan dan
ketertinggalan, maka di ruang bernama lakoat.kujawas ini, segala bentuk
ide dan solusi semoga bisa direalisasikan secara bersama-sama khususnya di
bidang-bidang tadi . Katong bisa karena ada samsama to?
Dalam jangka pendek ini lakoat.kujawas membuka
ruang diskusi bagi siapa saja baik yang berdominsili di Mollo atau TTS maupun
di luar kedua wilayah ini, yang cinta dan peduli pada Mollo khususnya dan TTS
pada umumnya. Kami akan membuka sebuah ruang perpustakaan sederhana di Jalan
Kampung Baru, desa Taeftob, Mollo Utara yang bisa diakses oleh siapa saja dan
membuka kesempatan kolaborasi kewirausahaan sosial antara kaum muda Mollo,
misalnya dengan menjual produk olahan pertanian/perkebunan, kain tenun dan
sebagainya yang mempunya nilai ekonomi lebih. Kami juga sedang memimpikan
sebuah ide tentang pengelolaan pariwisata Mollo berbasis desa wisata yang bisa
melibatkan penduduk Mollo secara aktif sebagai host. Di era internet
ini, semua mimpi bisa kita wujudkan bersama-sama, bukan?
Tentu ada banyak mimpi ke depan yang bisa kita
wujudkan bersama di Mollo seperti kelas-kelas inspirasi, berbagai workshop UKM
hingga pertanian organik, pertunjukan seni, pemutaran film, dll yang besar
harapannya mampu memberikan pengaruh positif bagi generasi muda Mollo dan Timor
Tengah Selatan.
Untuk diskusi dan sharing lebih lanjut terbuka di
lakoat.kujawas@gmail.com, Whatsapp 081338037075, fanpage Facebook:
lakoat.kujawas, Twitter: @lakoatkujawas, dan Instagram: @lakoat.kujawas. Donasi
buku bacaan untuk perpustakaan lakoat.kujawas silakan kontak nomor whatsapp di
atas.
Salam dari desa Taeftob, lembah Mollo...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar