We present a concept of social enterprise/social entrepreneurship based in Mollo, Timor and utilize the natural and cultural potential for economic improvement as well as the empowerment of local communities, particularly young people. Our focus includes literacy, art-culture and the creative economy. This project involves the youth community, village library as a center for arts and culture, homestay and creative economy. It is located in Jl. Kampung Baru, No. 2, Village of Taeftob, District of North Mollo, South Central Timor, East Nusa Tenggara, Indonesia 85552. Telp./Whatsapp 081338037075. E-mail: lakoat.kujawas@gmail.com.

Tampilkan postingan dengan label mnahat fe'u. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mnahat fe'u. Tampilkan semua postingan

Kamis, 27 Februari 2025

Kapan ke Kapan: Maret di Lakoat.Kujawas

 Bulan Maret adalah awal musim panen di pegunungan Mollo. Untuk merayakan datangnya musim panen sekaligus merayakan kekayaan biodiversitas (jenis-jenis bahan pangan lokal) dan rasa dari tiap makanan, kami menyelenggarakan beberapa event menarik untuk publik bisa terlibat. Program-program berikut adalah bagian dari unit usaha sosial (social enterprise) dengan model koperasi yang dikembangkan komunitas Lakoat.Kujawas. Didesain dan dikembangkan oleh warga desa Taiftob di Kapan, Timor Tengah Selatan.  Dalam semangat mandiri dan berdaya dimulai dari kampung halaman. 

Kapan ke Kapan? Mungkin sudah saatnya Maret ke Kapan. Ikut panen buah lakoat/biwa/loquat sembari makan es krim lakoat, sambal lu'at lakoat dan minum sirup lakoat. 

 

1. Kelas Tiba-tiba Fatumfaun 

Kamis, 27 Maret 2025, jam 08 - 14 WITA

Lokasi: Pasar Kapan dan Foodlab Ume Fatumfaun

Kelas ini dirangkai dengan kegiatan tur ke pasar tradisional di Kapan, Mollo Utara. 

Fatumfaun adalah nama foodlab yang kami bangun sejak tahun 2020, sebuah ruang kreatif bagi warga Mollo merespons kekayaan alam, bahan pangan dan musim panen dengan sejumlah eksperimen dan inovasi terkait pengolahan makanan dari bahan-bahan lokal. Kelas ini akan mengajak peserta merespons bahan pangan dengan pengetahuan lokal/tradisional dan pengetahuan modern terkait teknik-teknik preservasi makanan (pengeringan matahari, fermentasi, pengasapan, asinan, manisan, dll). Acara akan dirangkai dengan memasak dan makan siang bersama, diskusi santai mengenai sistem pangan, budaya dan sistem pangan. Atau isu-isu terkini tentang makanan, gaya hidup, atau hal-hal yang bersifat politis. Kenapa sih orang selalu bilang, belum makan kalau belum makan nasi? Kenapa sih orang selalu malu menyuguhkan makanan lokal? Dan seterusnya. 

 

Kelas ini terbatas untuk 7 orang peserta. Kontribusi per peserta 150K/orang, sudah termasuk makan siang, alat dan bahan, dan materi belajar. 

 

Tersedia penginapan sederhana di rumah warga (kisaran 100K/ kamar bisa untuk 2 orang). Juga rekomendasi hotel atau homestay terdekat dan travel/mobil rental dari dan ke Mollo. 

 

2. Tanu’an Sufa Ka’uf

Jumat, 28 Maret 2025, Jam 08 - 15 WITA. 

Rute: Napjam, rumah tenun mama Mety, rumah pengering Bapa Fun, Foodlab Ume Fatumfaun, Perpustakaan Lakoat.Kujawas

Tanuan Sufa Ka'uf adalah program jelajah alam untuk mengisi waktu liburan sekolah yang kami khususkan untuk peserta anak-anak (dan keluarga, jika ortu ingin ikut). Target usia 10-17 tahun yang ingin belajar terkait sistem pangan lokal, tanaman pangan, obat dan pewarna benang. Kegiatan akan berlangsung dari pagi hingga sore. Dimulai dengan jelajah ke hutan Napi/Napjam, situs batu dan mata air marga Oematan, ikut panen, belajar tenun dan proses pengeringan makanan, bermain permainan tradisional, makan siang bersama dan menulis kreatif (journaling aktivitas bersama di Tanuan Sufa Kauf). 

 

Program ini terbuka untuk 12-15 orang (anak dan/atau orang tua). Acara akan berlangsung jam 8 pagi dan berakhir jam 15 sore. 

 

Donasi sebesar 250K/peserta. Sudah termasuk 2x snack, 1x makan siang, aktivitas jelajah alam dan kebun, berkunjung ke rumah pengering dan uem bubu, food lab Ume Fatumfaun dan menulis kreatif di Perpustakaan Lakoat.Kujawas. 

 

Ini akan jadi momen liburan paling berkesan bagi anak dan orang tua untuk dekat dengan alam, budaya dan pangan lokal. 

 

Tersedia rekomendasi mobil travel, penginapan di rumah warga dan villa terdekat. Khusus untuk kegiatan jelajah alam, jangan lupa bawa tubler, obat-obatan dan berpakian yang nyaman dan cocok dengan aktivitas outdoor. 

 

3. Mnahat Fe’u, 

Sabtu, 29 Maret 2025, Jam 12 -14 WITA

Lokasi: Perpustakaan Lakoat.Kujawas

Perayaan makan siang siang musim panen, dengan gaya long table lunch. Akan ada presentasi sejumlah makanan dan minuman merespons musim panen dan kekayaan biodiversitas Mollo. Makan siang 8-12 menu lokal sembari mendengar narasi/tutur dari kawan-kawan Lakoat yang selama ini melakukan kerja arsip/dokumentasi pengetahuan lokal terkait pangan di Timor. 


Makan siang ini juga akan jadi ajang diskusi, sharing dan bangun koneksi antar peserta yang datang dari berbagai latar yang dipertemukan oleh isu pangan, budaya, sejarah, politik dan seni. 

 

Donasi 250K/pax, terbatas hanya untuk 20 orang. Tersedia rekomendasi penginapan dan mobil travel. Juga rekomendasi tempat-tempat wisata di Mollo bagi peserta dari luar NTT yang ingin extend di Mollo.

 

 

Bagaimana cara reservasi?


 Silakan transfer ke rekening Bank BRI 473201034120536

An. Perkumpulan Lakoat.Kujawas. 

Konfirmasi dan bukti transfer bisa dikirim ke Whatsapp 082146093963 (Desi). 




 



Jumat, 15 Maret 2024

Event April 2024 di Lakoat.Kujawas


Musim panen 2024 kami hadir kembali dengan konsep makan siang "Mnahat Fe'u" perayaan kecil musim panen a la orang Mollo yang pernah kami kembangkan sebelum covid dengan konsep tur gastronomi dari kebun/hutan ke meja makan.  

Sejak tahun 2016 kami aktif mengarsip pengetahuan lokal salah satunya narasi pangan lokal Mollo.  Hasilnya, selain tur gastronomi, kami kembangkan juga jadi prototipe laboratorium pangan "Ume Fatumfaun" dan melakukan sejumlah eksperimen merespons potensi pangan lokal, salah satunya mempelajari teknik fermentasi makanan untuk menghidupi laboratorium itu. 

Setelah 8 tahun mengaktifkan ruangruang kreatif di Lakoat dan melakukan serangkaian kerja arsip/dokumentasi pengetahuan lokal, kami ingin membagi cerita dari temuan-temuan dan reproduksi pengetahuan lokal jadi jamuan makan siang menumenu musim panen dan kelas fermentasi yang kami padukan dengan workshop menulis kreatif dan tur ke pasar tradisional di Kapan. 

Narasi menjadi hal penting di Lakoat.Kujawas. Lakoat.Kujawas menjadi ruang bagi kami menarasikan sendiri budaya dan pengetahuan adat kami. 

Kamis, 11 April 2024, kami membuat "Cerita dari Fatumfaun" lokakarya yang mempertemukan tur ke pasar tradisional, belajar fermentasi dan menulis pengalaman katong bertemu dengan rasa makanan. Kegiatan ini hanya untuk 5 orang saja. 

Hari kedua, Jumat, 12 April 2024, kami membuat acara Makan Siang Musim Panen "Mnahat Fe'u". Ada sejumlah makanan pembuka hingga penutup dari hasil tanah Mollo, presentasi hasil riset terkait sistem marga, mata air dan pantangan makanan. Akan diselingi dengan diskusi dan berbagi pengalaman antar peserta. Makan siang ini hanya untuk 12 orang saja. 

Apakah bisa ikut keduanya? Bisa. Boleh.

Apakah bisa ikut salah satunya? Bisa juga. 

Apakah ada tempat menginap? Ada penginapan sederhana di rumah warga. 

Info lebih lanjut silakan WA ke 087853226602





 

Sabtu, 06 Juni 2020

Pasar Mnahat Fe'u 2020

Selamat datang musim panen. Mnahat Fe’u hadir dengan format pasar online. Karena pandemi, Mnahat Fe’u Heritage Trail kita tunda dulu. Mnahat Fe’u adalah makanan baru. Sebuah bentuk ungkapan syukur dan perayaan atas musim panen yang sementara dijalani masyarakat pegunungan Mollo di Timor. Semua makanan yang kami jual di pasar online ini sebisa mengkin menggunakan bahan lokal dari kebun komunitas maupun dari petani di desa Taiftob. Dengan semangat keberlanjutan, kami juga meminimalisir penggunaan plastik untuk membungkus makanan. Kami juga mengurangi penggunaan minyak sawit dan menggantinya dengan minyak kelapa, menggunakan tepung mocaf dan mengurangi terigu. Atau gula merah untuk mengganti gula pasir. Sebisa mungkin kami berdayakan potensi pangan/pertanian lokal yang ada. Sekaligus membantu petani lokal yang ada.


Pasar Mnahat Fe’u ini digerakkan oleh bapa mama orang muda di Lakoat.Kujawas, direncanakan seminggu sekali di akhir pekan. Sebagai usaha sosial/social enterprise keuntungan dari penjualan produk kami dipakai untuk mendukung pemberdayaan warga desa Taiftob khususnya program kesenian dan kebudayaan untuk anak-anak yang bergiat di Lakoat.Kujawas (perpustakaan, kelas menulis, kelas tenun, kelas fotografi, musik dan teater). Sebagian menjadi tabungan koperasi anggota untuk keperluan pendidikan dan kesehatan keluarga.

Menu pekan ini (6 Juni 2020):
  1. Nasi berbumbu jahe, sereh dan santan yang dibakar. Kami menggunakan beras tumbuk padi ladang.
  2.  Lalapan. Kami menggunakan sayuran segar organik/tanpa pupuk kimia yang dibeli dari petani sayur di desa Taiftob.
  3. Kering Tempe kami menggunakan tempe kacang merah produksi komunitas Lakoat.Kujawas.
  4. Daun singkong tumis diambil dari kebun kolektif komunitas.
  5.  Roti sourdough roll dengan saus lemon (lemon curd) dan saus kayu manis gula merah (cinnamon). Roti sourdough menggunakan ragi alami buatan sendiri bukan fermipan/pakmaya. Menggunakan sedikit terigu, lebih banyak tepung mocaf (fermentasi singkong) dan puree labu pempung dan puree ubi ungu.
  6. Kerupuk labu pempung produksi komunitas.
  7. Sambal matah menggunakan serai, cabai, bawang merah dan minyak kelapa produksi Mama Mety.


Menu berikutnya kami akan bikin kombucha (teh fermentasi) paket bose pulut dengan se’i sapi, ketupat beras tumbuk dengan karmanaci sapi, lauktobe, semor kot’pesi, acar labu, paria hutan bumbu, urap daun ubi, dll.
Kami juga menjual produk beriktu: liquor lakoat (fermentasi buah lakoat dengan sopi Noemuti), wine buah lokal, manisan buah kering, aneka bubuk herbal instan (jahe, temulawak, kunyit), kerupuk labu pempung, kopi Mollo, sambal luat lakoat dan rebung.

Info lebih lanjut silakan kontak WA 081338037075. 


PS. Menuju 4 tahun komunitas Lakoat.Kujawas, 10 Juni 2020
#menujuempat

Kamis, 13 Februari 2020

Apa Itu Mnahat Fe'u Heritage Trail dan Bagaimana Caranya Ke Mollo?

Nomor Kontak Travel dari dan ke Kapan/Mollo/Lakoat.Kujawas

Beberapa nomor resmi/rekanan komunitas Lakoat.Kujawas:

1. Hendrik Travel, biasanya berangkat dari Kupang ke Kapan jam 13-14 siang atau berangkat dari Kapan ke Kupang jam 07-09 pagi. Harga reguler Rp. 50,000/ penumpang, bisa antar dan jemput. Bisa disewa untuk seharian penuh. Nomor Kontak Hendrik Travel 081210999432. 

2. Robby Travel, sama seperti Hendrik Travel. biasanya berangkat dari Kupang ke Kapan jam 13-14 siang atau berangkat dari Kapan ke Kupang jam 07-09 pagi. Harga reguler Rp. 50,000/ penumpang, bisa antar dan jemput. Bisa disewa untuk seharian penuh. Nomor Robby Travel: 082146090909. 

3. Toby Travel, berangkat pagi dari Kupang, sekitar jam 9. Tiba di Kapan sekitar jam 12-13 siang. No. HP 081288800934

4. Travel Eban, berangkat dari Kupang lebih pagi/dini hari. Biasanya berangkat jam 5-6 pagi. Tiba di Kapan/Lakoat.Kujawas jam 9-10 pagi. No HP 081246006614. Travel ini jurusan Kupang -Eban yang melewati Kapan. Tiba di Kapan, minta sopir turunkan di Kampung Baru Nomor 2, setelah cabang Eban, sebelum gereja Katolik Kapan.

5. Untuk Jasa Ojek selama di Kapan atau bisa juga order untuk jemput di Soe, silakan kontak Dus Ojek Hp. 082144888397. 

6. Atau Nando Ojek 082145742162.























Kamis, 16 Januari 2020

Mnahat Fe’u Heritage Trail 2020: Things You Should Know!


Untuk artikel versi bahasa Indonesia silakan scrol ke bawah. 

Translated by Randi Tamelan

What is Mnahat Fe’u Heritage Trail?

First of all, we would like to welcome you to our community, Lakoat.Kujawas. We are located in Taiftob Village, Mollo, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. One of our programs is Mnahat Fe’u Heritage Trail, an event to engage you and the people of Mollo to learn about art & culture, agriculture and the ecology. Originated from Meto clan in West Timor, Mnahat Fe’u or roughly translated as fresh food, is a gratitude act of the locals to welcome harvesting season with dancing and rhymes called Bonet. For the past three years, Lakoat.Kujawas has been working on the archiving of Mollo’s art & culture and its rich history as a part of village revitalization's commitment.
It comes to our surprise that by documenting local knowledge and its grand culture from the past, has been giving the village a positive economic effect, especially in special interest tourism. However, we believe that tourism is only a bonus of our community’s initiatives and by looking at our own aim as the young generation of Mollo, practising local knowledge and art & culture in our village is remain the priority.
As a part of Mnahat Fe’u Heritage Trail, your involvement is going to support our community’s creative work in empowering children, women and young people. From walking tour to visit sacred stone and water site, to learning local’s poem, you are more than welcome to experience Mollo’s most exceptional art & culture, and its agricultural history.



When is Mnahat Fe’u Heritage Trail?

During 2020, Mnahat Fe’u Heritage trail is going to be held once a month from January to August. Mark your calendar for the first trail on January 18th, the second one on February 29th, and the third trail on March 25th. Upcoming schedule of Mnahat Fe’u Heritage Trail is coming soon on our Instagram feed @lakoat.kujawas. Make sure to catch more information about Mnahat Fe’u Heritage trail 2020‘s timetable there.
What is unique from this season’s Trail?
On this trail, we offer special interest tourism that is not well known yet in Timor. We conduct this trail in an educational tourism that allows visitors to learn from the locals or vice versa. Our focus is on Mollo’s culinary and its art & culture, including agricultural tradition, ecology concept and human’s history in Mollo.
Mollo might be a new name or a new place or a new culture, right?
Each trail is going to vary from one and other because it adjusts to the harvesting seasons. For example, you will experience a taste of various mushrooms in January, corn and loquat in February, and tuber & beans in August. This also applies to walking tour, culinary, and art tradition workshop in each month.



How long the duration of Mnahat Fe’u Heritage Trail?

It is a one-day activity started from 9 am to 4 pm. During the day, you will engage with the locals in Lakoat.Kujawas started from walking tour to our farms, visiting water site, sacred stone, joining art and cultural workshop, and of course having a taste of traditional healthy Mollo’s cuisine.
How to participate? How much does it cost?
You can message us through our Instagram account @Lakoat.Kujawas or WhatsApp to +6281338037075. You are charged IDR. 250.000 per person to BRI 4732 – 01013229-53-5 - CHRISTIANTO SENDA. You can send the confirmation of payment to our Instagram account or WA +6281338037075.
The price is included two snacks and one healthy lunch, workshop and the rest activities. This price does not include accommodation. If you are planning to stay over in a simple local’s home, then you are charged IDR 75.000 per room (Two people may share one room) Also the price does not include breakfast, lunch (outside the trail) and dinner.
We also recommend other accommodations in Kapan or Soe. Timor Megah Hotel, Phone +6285253015444 and Hotel Bahagia II SoE 0387 – 21095 (You can also book via travelling apps such as Traveloka and many more). As for transportation from Airport or Kupang to Mollo both way, you can contact Hendrik Travel +6281210999432. Also, for a motorbike ride/ojek, you can ring Dus +6282144888397.
If you are from outside Timor and looking for travelling around Timor Tengah Selatan during your stay in Lakoat Kujawas, we are keen to help giving recommendation on various tourism destinations that might suit your need.



Is there any age limit?

Children above seven years old up are welcome to join this trail. We also limit each trail to only 15 participants.

What To prepare?

Physic and mental are essential to maintain for outdoor activity. Please do bring your pieces of personal equipment, jacket, raincoat, medicine, umbrella, shirt, and hat. (January – July is usually rainy and could be cold)
Dos and Don’ts during Mnahat Fe’u Heritage Trail.
Do not give cash and food or lollies to children that you are going to meet during the trail. Moreover, let us support the conducive environment for the good of the local community. If you are willing to volunteer sharing your specialised knowledge or skill to the people of Mollo, you can let us know so we can arrange a special event with you.

Where are we located?

We are located in Taiftob Village, in Kapan. Jalan kampung baru nomor 2, Mollo Utara. (Kampung Baru Street No.2, North Mollo). You can locate us on google maps.
We believe this is all that you might need to know from us. Hope this helps you and if you have more questions, do not hesitate to contact us.

See you in Mollo.


Clips of our Mnahat Fe’u Heritage trail on Our Better World https://www.youtube.com/watch?v=6bHYtcto2iI.
The related article of mnahat Fe’u Heritage Trail on https://travel.ourbetterworld.org/story/journey/celebrate-mollo-gathering-arts-and-food/story
Our summer Bonet Dancing Mnahat Fe’u Heritage Trail https://www.youtube.com/watch?v=5WhirFki19Q&t=133s




Apa itu Mnahat Fe’u Heritage Trail? 

Pertama-tama kami ucapkan selamat datang di Komunitas Lakoat.Kujawas. Mnahat Fe’u Heritage Trail adalah salah satu program yang ada di komunitas Lakoat.Kujawas di desa Taiftob, Mollo, Timor NTT yang mempertemukan anda dengan komunitas warga aktif Mollo, seni budaya, pangan dan ekologi. Berasal dari kata mnahat fe’u yang artinya makanan baru, sebuah ungkapan syukur masyarakat suku Meto di Timor Barat saat menyambut masa panen, yang salah satu bentuk ungkapannya adalah bonet, sebuah seni bertutur dan menari. Tiga tahun terakhir komunitas Lakoat.Kujawas melakukan kerja-kerja pengarsipan seni budaya dan sejarah Mollo dan melakukan proses revitalisasi kampung, mengumpulkan pengetahuan dan kebudayaan dari masa silam yang cukup kuat, bernilai dan penting bagi masa sekarang, lantas sadar bahwa semua itu mempunyai dampak ekonomi kreatif, terutama pariwisata minat khusus, sesuatu yang tidak kami rencanakan dan cita-citakan sejak awal. Pariwisata adalah bonus, kembali ke misi awal, sebagai generasi muda Mollo, kami ingin merawat pengetahuan dan kekayaan seni budaya dan sejarah kampung kami. Anda yang ikut trail ini akan ikut serta mendukung kerja kreatif komunitas warga dan sebagai model kewirausahaan sosial, keuntungan dari trail ini sebagian besar diinvestasikan untuk pengembangan diri kelompok anak, perempuan dan kaum muda di komunitas Lakoat.Kujawas.
Jika tertarik belajar seni budaya dan sejarah Mollo lewat pangan dan aktivitas walking tour ke situs batu dan mata air, belajar seni bertutur bersama warga lokal sembari mendukung kerja kreatif komunitas warga, mungkin Anda bisa bergabung dengan kami.



Kapan Mnahat Fe’u Heritage Trail dilakukan?

Sepanjang tahun 2020, kami merancang heritage trail ini akan terjadi di bulan Januari hingga Agustus, sekali setiap bulan. Januari ini akan berlangsung tanggal 18, lalu berlanjut di tanggal 29 Februari 2020 dan heritage trail ketiga nanti tanggal 25 Maret 2020. Jadwal bulan April – Agustus akan menyusul kemudian. Pantau terus Instagram kami, @lakoat.kujawas untuk dapat info terbaru terkait agenda heritage di sepanjang tahun ini.

Apa yang unik dari heritage trail ini?

Jenis wisata minat khusus memang belum banyak dan popular di Timor. Apalagi terkait wisata edukasi, traveling sekaligus belajar sesuatu dari komunitas setempat atau memberi sesuatu bagi komunitas. Fokus kami adalah pangan/kuliner lokal Mollo dan seni budaya yang melatarinya, termasuk tradisi pertanian, konsep ekologi dan sejarah terkait manusia yang ada di Mollo. Mollo? Tentu saja sebuah nama, tempat dan kebudayaan yang baru, kan? Trail tiap bulan juga dijamin tidak akan sama, sebab titik fokusnya akan berubah menyesuaikan dengan musim pangan bulan itu? Januari ini akan ada pengalaman terkait aneka jamur, namun di bulan Februari musim jagung dan buah lakoat akan punya kisahnya sendiri, sementara di bulan Agustus nanti, aneka umbi dan kacang akan memberi pengalaman baru tersendiri. Begitupun aktivitas walking tour dan workshop kecil terkait memasak atau seni tradisi akan berbeda di tiap bulannya.



Berapa lama durasi heritage trail?

Mnahat Fe’u dirancang untuk kegiatan sehari di komunitas. Dimulai jam 9 pagi dan berakhir jam 4 sore, sudah termasuk di dalamnya walking tur ke kebun, mata air dan situs batu, workshop seni budaya, makan pangan lokal Mollo komplit, berinteraksi dan belajar bersama warga aktif di komunitas Lakoat.Kujawas.

Bagaimana cara ikutan? Berapa biayanya?

Daftar via Instagram @lakoat.kujawas atau WA 081338037075. Per orang membayar Rp. 250,000 ke nomor rekening BRI 4732 – 01013229-53-5 an CHRISTIANTO SENDA. Konfirmasi bukti transfer ke WA 081338037075.
Harga ini sudah termasuk dua kali snack dan satu kali makan siang menu sehat pangan lokal, aktivitas workshop dll. Harga ini BELUM termasuk penginapan jika ingin menginap di rumah warga. Penginapan di rumah warga jumlahnya terbatas dan sangat sederhana, dengan tarif Rp 75,000 per kamar, sekamar bisa dua orang. Harga tersebut belum termasuk sarapan, makan siang dan makan malam.

Kami merekomendasikan penginapan lainnya di Kapan atau di SoE. Timor Megah Hotel tlp 085253015444 dan Hotel Bahagia II SoE 0387 – 21095 (bisa disorder di traveloka dll). Jasa mobil yang bisa disewa dari Kupang ke Mollo (atau sebaliknya) ada Hendrik Travel 081210999432. Jasa Ojek selama di Mollo atau dari SoE ke Mollo bisa mengontak Dus 082144888397.



Jika Anda dari luar Timor bahkan luar NTT dan ingin bepergian ke tempat lain di Timor Tengah Selatan selama kunjungan Anda ke Lakoat.Kujawas bisa mengabari kami. Kami akan sangat senang membantu merekomendasikan tempat wisata dan cara menjangkau tempat tersebut.

Apakah ada batasan usia?

Anak di atas usia 7 tahun hingga dewasa bisa mengikuti trail ini. Yang terbatas lainnya, per trail kami membatasi hanya untuk maksimal 15 orang, tidak lebih.

Apa yang harus dipersiapkan?

Fisik dan mental, sebab akan ada banyak aktivitas outdoor. Bawa serta perlengkapan pendukung pribadi, jaket, jas hujan, obat pribadi, payung lipat, kaos kaki dan topi (bulan Januari – Juli sering hujan dan cukup dingin).

Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama mengikuti kegiatan di Lakoat.Kujawas?

Memberi uang tunai dan makanan atau permen ke anak-anak yang kita temui sepanjang kegiatan sangat tidak kami harapkan terjadi. Selebihnya, mari kita belajar bersama dan saling mendukung untuk kebaikan komunitas warga. Jika punya pengetahuan dan skill yang bisa dibagi gratis ke warga, kabari kami ya? Kita atur jadwal dan waktu terbaiknya.



Di mana lokasi kami?

Kami ada di desa Taiftob, di Kapan. Jalan kampung baru nomor 2, Mollo Utara. Kami bisa juga ditemui di google maps.

Demikian info singkat, semoga bermanfaat. Sampai ketemu di Kapan.

Beberapa video dan tulisan referensi terkait Mnahat Fe'u bisa disimak di link berikut:
Profil kami di Our Better World https://www.youtube.com/watch?v=6bHYtcto2iI. Artikel terkait bisa dibaca di sini https://travel.ourbetterworld.org/story/journey/celebrate-mollo-gathering-arts-and-food/story

Atau salah satu heritage trail dengan fokus menari bonet musim panen https://www.youtube.com/watch?v=5WhirFki19Q&t=133s





Senin, 08 April 2019

Mnahat Fe’u Heritage Trail: Merayakan Musim Lemun, Arbila dan Labu Pempung

Kami hadir lagi, setelah sukses dengan heritage trail perdana kami beberapa waktu lalu (simak ceritanya di sini). Masih dalam lingkaran masa panen di Mollo, mnahat fe’u. Bersiap untuk keseruan baru yang dikemas unik sebagai ruang belajar sekaligus eksplorasi wisata minat khusus: sejarah, budaya, seni dan lingkungan. Dengan membeli paket ini, Anda sudah ikut mendukung pengembangan ekonomi kreatif komunitas warga di desa Taiftob dengan pendekatan kewirausahaan sosial warga aktif, mendorong partisipasi yang inklusif dari kelompok perempuan dan orang muda. Serta ikut mendukung kerja-kerja kreatif remaja di bidang seni budaya dan lingkungan khususnya pelestarian dongeng, mata air dan hutan.

Tema:
Merayakan musim panen lemun, berbagai jenis arbila (kacang-kacangan) dan labu kuning (pumpkin/pempung) sambil mengenal situs batu, mata air dan hutan di desa Taiftob.


Visi:
Heritage trail sebagai upaya merangsang ruang ekonomi kreatif warga khususnya kelompok perempuan dan orang muda, sekaligus upaya pelestarian lingkungan, seni budaya dan sejarah kampung lewat ruang-ruang kreatif di komunitas warga (salah satunya ruang arsip yang sedang dikembangkan komunitas Lakoat.Kujawas).

Waktu:
Rabu, 1 Mei 2019 (Libur Nasional Hari Buruh), jam 09.00 – 16.00 WITA

Lokasi:
Komunitas Lakoat.Kujawas – Batu Napi – Oelpuah – Lakoat.Kujawas

Harga Paket:
Rp. 250,000/ orang dewasa, maksimal 15 orang (sudah termasuk guide, makan siang, 2x snack, 2 workshop dan paket oleh-oleh produk pertanian dan olahan hasil pertanian warga Taiftob. Harga belum termasuk penginapan bagi yang berminat menginap. Tersedia penginapan sederhana di rumah warga, Rp. 50,000 per orang per malam (sharing kamar), sudah termasuk sarapan pagi dan makan malam. Kontak 081338037075 untuk reservasi kamar.


Pengalaman:
Menikmati berbagai jenis pangan lokal olahan kelompok tani perempuan Taiftob seperti bolu mokaf, nagasari labu kuning, lauktobe, kacang serundeng, es krim avokad, daging se’i sapi dan ayam kampung, sayur rumpuruampe daun kacang, sambal bunga turi, dll. Pengalaman mencoba berbagai hasil farmentasi dan olahan buah lokal Taiftob: wine lakoat, wine kujawas, liquor lakoat, cocktail, selai jeruk, dll. Trekking ke batu Napi dan gua Maria Immaculata, mata air Noetupun dan bukit Mempoko. Panen kujawas, workshop pembuatan lauktobe dan kacang serundeng. Menyimak tradisi tutur saat tumbuk padi ladang. Termasuk bingkisan produk kelompok petani Lakoat.Kujawas:  kopi, tepung jahe, sambal, kerupuk labu pempung,  dll.



Cara Mendaftar:
Kontak whastapp 081338037075. No Rekening BRI 4732 01013229 53 5 an Christianto Senda.