We present a concept of social enterprise/social entrepreneurship based in Mollo, Timor and utilize the natural and cultural potential for economic improvement as well as the empowerment of local communities, particularly young people. Our focus includes literacy, art-culture and the creative economy. This project involves the youth community, village library as a center for arts and culture, homestay and creative economy. It is located in Jl. Kampung Baru, No. 2, Village of Taeftob, District of North Mollo, South Central Timor, East Nusa Tenggara, Indonesia 85552. Telp./Whatsapp 081338037075. E-mail: lakoat.kujawas@gmail.com.

Sabtu, 06 Juni 2020

Pasar Mnahat Fe'u 2020

Selamat datang musim panen. Mnahat Fe’u hadir dengan format pasar online. Karena pandemi, Mnahat Fe’u Heritage Trail kita tunda dulu. Mnahat Fe’u adalah makanan baru. Sebuah bentuk ungkapan syukur dan perayaan atas musim panen yang sementara dijalani masyarakat pegunungan Mollo di Timor. Semua makanan yang kami jual di pasar online ini sebisa mengkin menggunakan bahan lokal dari kebun komunitas maupun dari petani di desa Taiftob. Dengan semangat keberlanjutan, kami juga meminimalisir penggunaan plastik untuk membungkus makanan. Kami juga mengurangi penggunaan minyak sawit dan menggantinya dengan minyak kelapa, menggunakan tepung mocaf dan mengurangi terigu. Atau gula merah untuk mengganti gula pasir. Sebisa mungkin kami berdayakan potensi pangan/pertanian lokal yang ada. Sekaligus membantu petani lokal yang ada.


Pasar Mnahat Fe’u ini digerakkan oleh bapa mama orang muda di Lakoat.Kujawas, direncanakan seminggu sekali di akhir pekan. Sebagai usaha sosial/social enterprise keuntungan dari penjualan produk kami dipakai untuk mendukung pemberdayaan warga desa Taiftob khususnya program kesenian dan kebudayaan untuk anak-anak yang bergiat di Lakoat.Kujawas (perpustakaan, kelas menulis, kelas tenun, kelas fotografi, musik dan teater). Sebagian menjadi tabungan koperasi anggota untuk keperluan pendidikan dan kesehatan keluarga.

Menu pekan ini (6 Juni 2020):
  1. Nasi berbumbu jahe, sereh dan santan yang dibakar. Kami menggunakan beras tumbuk padi ladang.
  2.  Lalapan. Kami menggunakan sayuran segar organik/tanpa pupuk kimia yang dibeli dari petani sayur di desa Taiftob.
  3. Kering Tempe kami menggunakan tempe kacang merah produksi komunitas Lakoat.Kujawas.
  4. Daun singkong tumis diambil dari kebun kolektif komunitas.
  5.  Roti sourdough roll dengan saus lemon (lemon curd) dan saus kayu manis gula merah (cinnamon). Roti sourdough menggunakan ragi alami buatan sendiri bukan fermipan/pakmaya. Menggunakan sedikit terigu, lebih banyak tepung mocaf (fermentasi singkong) dan puree labu pempung dan puree ubi ungu.
  6. Kerupuk labu pempung produksi komunitas.
  7. Sambal matah menggunakan serai, cabai, bawang merah dan minyak kelapa produksi Mama Mety.


Menu berikutnya kami akan bikin kombucha (teh fermentasi) paket bose pulut dengan se’i sapi, ketupat beras tumbuk dengan karmanaci sapi, lauktobe, semor kot’pesi, acar labu, paria hutan bumbu, urap daun ubi, dll.
Kami juga menjual produk beriktu: liquor lakoat (fermentasi buah lakoat dengan sopi Noemuti), wine buah lokal, manisan buah kering, aneka bubuk herbal instan (jahe, temulawak, kunyit), kerupuk labu pempung, kopi Mollo, sambal luat lakoat dan rebung.

Info lebih lanjut silakan kontak WA 081338037075. 


PS. Menuju 4 tahun komunitas Lakoat.Kujawas, 10 Juni 2020
#menujuempat

1 komentar: