We present a concept of social enterprise/social entrepreneurship based in Mollo, Timor and utilize the natural and cultural potential for economic improvement as well as the empowerment of local communities, particularly young people. Our focus includes literacy, art-culture and the creative economy. This project involves the youth community, village library as a center for arts and culture, homestay and creative economy. It is located in Jl. Kampung Baru, No. 2, Village of Taeftob, District of North Mollo, South Central Timor, East Nusa Tenggara, Indonesia 85552. Telp./Whatsapp 081338037075. E-mail: lakoat.kujawas@gmail.com.

Kamis, 31 Desember 2020

Desember di Lakoat.Kujawas

 

Menurut Koentjaraningrat (1980) budaya adalah keseluruhan gagasan, naluri, tindakan, dan hasil karya cipta manusia dalam kehidupan bermasyarakat. 

Ciri khas yang unik di setiap wilayah ini adalah sebagai warisan budaya yang mempunyai nilai luhur. Warisan budaya yang berbeda-beda ini, menjadi hal yang krusial tatkala memiliki kandungan peristiwa yang penting. Dalam hal ini peran kearsipan dibutuhkan dalam hal menjembatani sejarah dengan masa sekarang dan masa depan. Kearsipan yang mengelola dokumen/arsip yang mempunyai nilai-nilai peristiwa yang menunjukkan keberadaan yang luhur, sehingga dengan adanya bukti arsip akan peristiwa tersebut akan menjadi sebuah eksistensi nilai budaya.

Sejalan dengan pendapat di atas, Keply dalam Widodo (2014:5.8) mempunyai lima fungsi lembaga kearsipan, sebagai berikut: a) fungsi pelestarian warisan budaya masyarakat, b) dapat memberi rasa hormat terhadap kelampauan, c) dapat Aspek Fundamental dalam Pengelolaan Arsip Warisan Budaya 51 membuka lembaran sejarah yang memungkinkan dalam mengambil keputusan, d) mengizinkan masyarakat untuk memahami dengan jelas tentang hak-hak hukum mereka, dan e) mengizinkan setiap individu untuk melihat dengan jelas tentang kejadian-kejadian tertentu yang menonjol dalam kebudayaannya.

Selain itu, kegiatan pelestarian arsip ini berfungsi sebagai berikut: a) fungsi melindungi, bahan pustaka arsip dilindungi dari serangan serangga, manusia, jamur, panas matahari, dan air; b) fungsi pengawetan, memperlama umur bahan pustaka arsip, jika dirawat dengan baik; c) fungsi kesehatan, dapat menjaga kebersihan bahan pustaka arsip yang terbebas dari debu, serangga, jamur, binatang perusak, dll; d) fungsi pendidikan, dapat sebagai sarana penelitian dan menambah wawasan civitas akademika; e) fungsi sosial, dikerjakan oleh tenaga ahli dalam bidang pelestarian arsip dan menghimbau masyarakat dalam penggunaan bahan pustaka arsip; f) fungsi ekonomi, kegiatan pelestarian yang aktif akan dapat meminimalkan biaya perawatan yang lebih parah; g) fungsi keindahan, penataan bahan pustaka arsip akan lebih tertata dan rapi.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat perspektif dan visi pemuda adat dalam upaya penguatan kapasitas dan identitas pemuda adat sekaligus mengajak untuk terlibat aktif dalam upaya pengembangan model ekonomi kreatif dari hasil kerja-kerja pengarsipan. Tujuan berikutnya adalah untuk menumbuhkan ruang berkumpul, pendidikan kritis dan kontekstual bagi pemuda adat.

Dari sana, kami berharap kegiatan-kegiatan di komunitas lakoat.kujawas bisa melahirkan ide, inisiatif dan inovasi baru dalam hal pengembangan ekonomi kreatif di bidang ekowisata di komunitas lakoat.kujawas dan Mollo pada umumnya. Serta muncul gagasan kritis terkait bagaimana orang muda adat mengambil peran strategis untuk mencari solusi atas berbagai tantangan lokal yang dihadapi di kampung sendiri. 

Adapun kegiatan-kegiatan yang berlangsung sepanjang bulan Desember 2020 di komunitas Lakoat.Kujawas antara lain:

1.      Membuat narasi tenun lewat kegiatan Skol Tamolok (Kelas Membaca Tenun). Mempertemukan pemuda adat dengan para artisan tenun Mollo untuk transfer pengetahuan tenun dan narasi ekologi.

2.      Dokumentasi pangan lokal yang akan dipakai untuk buku seri pangan lokal dan Mnahat Fe’u Heritage Trail, program gastronomi tour tema pangan lokal.

3.      Merancang sebuah model virtual tour tema pangan dan ekologi, dari hasil belajar dan kerja pengarsipan pengetahuan lokal.

4.      Nonton film documenter tema ekologi dan diskusi bersama.

5.      Skol Tamolok edisi sharing dan penguatan kapasitas dari pemuda adat yang baru saja selesai studi S2 di Australia.

6.      Penyiapan benih dan tanam di kebun kolektif komunitas. Kebun bersama yang dipersiapkan akan mendukung program ekowisata minat khusus (pangan lokal). 


































Tidak ada komentar:

Posting Komentar