Setelah bergerak bersama warga di pegunungan Mollo selama 7 tahun terakhir komunitas kami telah bergiat bersama ratusan anak-anak desa menciptakan Ruang-ruang kreatif seperti perpustakaan, kelas-kelas seni, sekolah budaya, kerja pengarsipan pengetahuan adat, foodlab, dan banyak lagi.
Dan kini beberapa dari mereka yang serius kami kaderisasi sejak awal (lewat proses magang, dsb) kini telah masuk ke jenjang studi di perguruan tinggi. Sebagai gerakan sipil di akar rumput kami punya mimpi besar untuk mempersiapkan calon-calon pemikir dan penggerak dari desa/kampung di masa yang akan datang salah satunya lewat dukungan pendidikan dan pengembangan keterampilan orang-orang muda.
Kalian bisa terlibat dalam program beasiswa ini. Kami menawarkan beberapa pihak di komunitas yang bisa Anda semua dukung, antara lain:
Kelompok Mahasiswa
Saat ini kami mempunyai 5 orang kader komunitas yang sudah dan akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Tiga orang mahasiwa sudah mendapat dukungan penuh untuk biaya pendidikan dari Yayasan Dian Sastro. Dua mahasiswa yang baru akan mulai kuliah di tahun 2023 ini yang sedang kami carikan dukungan dana untuk proses kuliahnnya.
Atas nama:
Laurensius Tapatab (17 tahun), akrab disapa Iren. bergiat di komunitas Lakoat.Kujawas sejak tahun 2017, lewat program kelas menulis kreatif. Tulisan-tulisannya sudah ikut diterbitkan dalam antologi bersama komunitas (1 buku puisi, 2 buku cerita). Pernah terlibat dalam program pelatihan kepemimpinan dan gender yang diselenggarakan komunitas. Laurensius juga terlibat dalam program riset dan pemetaan kampung dalam program Kampung Katong yang didukung oleh RMI dan Voice Global. Laurensius lulus lewat jalur prestasi (non tes) untuk Program Guru Sekolah Dasar di Universitas Nusa Cendana di Kupang
Ardensi Mnanu (17), akrab disapa Desy, bergiat di komunitas Lakoat.Kujawas sejak tahun 2019, dan aktif dalam program kelas tenun. Karena punya kemampuan menenun kain tradisional, desi menjadi fasilitator kelas tenun untuk remaja perempuan di desa Taiftob. Desy telah terdaftar di program studi Teknologi Pangan di Universitas Terbuka. Sembari kuliah jarak jauh, Desy akan bekerja paruh waktu di komunitas Lakoat.Kujawas untuk mengelola perpustakaan dan unit usaha sosial komunitas (food lab dan cafe).
Estimasi kebutuhan:
1. Laurensius
- Biaya Kuliah (SPP) sebesar Rp. 2,500,000 per semester.
- Biaya transportasi sebesar Rp. 3,000,000 per semester
- Biaya buku, fotocopy, pulsa data Rp. 1,500,000 per semester.
Total Rp. 7, 000, 000 per semester.
2. Desy
- Biaya kuliah per semester Rp. 2,000,000
- Biaya buku, fotocopy, internet Rp. 1,5000,000/ semester.
- Biaya transportasi Rp. 1,000,000 / semester (ada saat tertentu praktik dan ujian dilakukan di Kampus UT di Kupang)
Total Rp. 4,500,000 per semester.
Selain dukungan biaya kuliah, buku, transportasi dan pulsa, bisa juga mendukung dalam bentuk laptop yang bisa dipakai oleh keduanya untuk mendukung proses kuliah mereka.
Rekening Bank BRI 027701010910 50 5 an christianto senda. Konfrimasi dan diskusi via WA 081338037075 (Dicky)
Informasi lebih lanjut via email lakoat.kujawas@gmail.com atau WA 0813383037075.
Estimasi biaya untuk tabungan koperasi pendidikan untuk 15 orang anak sebesar Rp. 13.500.000 (Tiga Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) per tahun, dengan perincian, Rp. 75.000/ anak/ bulan. Atau Rp. 900.000 / anak/ tahun. Mau ikut program ini bagaimana caranya.
BalasHapus