We present a concept of social enterprise/social entrepreneurship based in Mollo, Timor and utilize the natural and cultural potential for economic improvement as well as the empowerment of local communities, particularly young people. Our focus includes literacy, art-culture and the creative economy. This project involves the youth community, village library as a center for arts and culture, homestay and creative economy. It is located in Jl. Kampung Baru, No. 2, Village of Taeftob, District of North Mollo, South Central Timor, East Nusa Tenggara, Indonesia 85552. Telp./Whatsapp 081338037075. E-mail: lakoat.kujawas@gmail.com.

Sabtu, 05 Januari 2019

Komunitas Lakoat.Kujawas: Merintis Mimpi dari Kampung Halaman

POS KUPANG.COM, KAPAN -- Setahun sudah komunitas Lakoat Kujawas bertumbuh bersama warga di Desa Taiftob, KecamatanMollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Lakoat Kujawas digagas oleh Dicky Senda, penulis dan pegiat komunitas asal Mollo 10 Juni 2016, di kampung halamannya Desa Taiftob bersama dengan warga desa khususnya anak dan kaum muda, belasan orang relawan muda dari Kapan, SoE dan Kupang.

Nama Lakoat Kujawas  diambil dari dua nama buah yang selalu lekat dengan memori masa kecil anak-anak Mollo: lakoat atau loquat atau buah biwah dan kujawas atau jambu biji. Nama tersebut merepresentasikan mimpi dan harapan generasi muda untuk hidup lebih baik, dimulai dari kampung halaman.

Penggagas dan Pendiri Komunitas Lakoat Kujawas, Dicky Senda bersama para remaja yang aktif dalam komunitas tersebut. (ISTIMEWA)
Tujuannya, melalui kesenian, literasi dan kewiraan sosial generasi muda Mollo mampu berkreativitas, mengembangkan diri dan potensi yang ada di lingkungan mereka.
Setahun bergiat bersama warga dan para relawan, mereka maknai sebagai kesempatan untuk belajar dan bertumbuh bersama dalam semangat kerja kolaborasi dan solidaritas.
Semangat inilah yang mendorong lahirnya proyek workshop fotografi `Ketong Bisa' yang melibatkan 15 remaja desa Taiftob dengan teman-teman fotografer dari SekolahMUSA dan Gadgetgrapher Kupang.
Selama enam pekan para remaja ini belajar teknik dasar dalam fotografi dan berkesempatan untuk berkeliling kampung halaman mereka, mewawancarai warga dan membuat foto dengan pendekatan foto bercerita (photo story).
Para relawan ini sepakat bahwa lewat kesempatan belajar fotografi, kelima belas remaja ini bisa mengenal diri mereka sendiri, mengenal kampung halaman secara lebih dekat, menyadari segala potensi yang ada dan bagaimana segala sesuatu yang datang dari kampung halaman mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan identitas yang kuat sebagai generasi muda Mollo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar