Selamat datang di Lakoat.Kujawas. Apakah ini kunjungan perdana ataukah kunjungan kesekian? Terima kasih karena sudah meluangkan waktu untuk ikut menyimak kabar baik dari desa kecil di Mollo Utara, Taiftob. Lakoat.Kujawas sendiri adalah sebuah proyek yang lahir dari sebuah rasa optimisme yang besar bahwa sebuah potensi akan maksimal jika banyak orang terhubung, ikut mengambil bagian dan turut serta menciptakan perubahan. Dari kampung, kami mulai mewujudkan mimpi besar kami satu per satu, sedikit demi sedikit. Lagi-lagi harus kami bilang bahwa siapa saja boleh terlibat dalam gerakan ini.
Apa mimpi kami?
Di Mollo, Timor Tengah Selatan ada ruang kreatif bagi warga, khususnya warga desa Taiftob. Karena inisiatif ini lahir dari warga dan untuk warga. Kita tidak akan tahu berapa besar kekuatan kita, sebelum kita memulainya, mengajak orang-orang di sekitar untuk terlibat. Lakoat.Kujawas ingin menjadi ruang baru bagi siapapun yang ingin bekerja bersama, berkolaborasi dengan warga, baik dalam bidang literasi, pendidikan, kesenian, kebudayaan, dan pertanian. Kami membayangkan Lakoat.Kujawas atau #LKJWS terintegrasi antara perpustakaan warga, ruang apresiasi (ruang diskusi, nonton film, presentasi teater), homestay,workshop tenun dan produk pertanian (sambal lu'at, madu hutan, kopi, jagung bose) dan ruang kerjakolaborasi. Berkolaborasi tidak harus ada di Taiftob. Dengan adanya internet, siapa saja bisa terlibat dan melibatkan diri.
Sama halnya dengan dua kawan kami, Randiano Tamelan dan Edwin Boimau, dua orang muda hebat dari kota SoE. Suatu ketika, Randy menghubungi kami dan menyampaikan niatnya untuk berkolaborasi dengan Lakoat.Kujawas. Di waktu senggangnya, mereka berdua ingin sekali terlibat sebagai volunteer. Kami mendiskusikan kira-kira kontribusi apa yang ingin diberikan oleh mereka berdua dan apakah kontribusi itu cocok dan pas dengan kebutuhan warga tempat Lakoat.Kujawas berada?
Dari pengalaman Randy terlibat dalam kerja-kerja humaniatrian di Surabaya bersama WVI maupun sebuah lembaga dari Kanada, tercetuslah ide untuk membuat sebuah workshop pengenalan bahasa Inggris. Niatnya simpel saja, anak-anak yang akan masuk SD dikasih pengalaman langsung 'bersentuhan' dengan Bahasa Inggris. Bagi Randy, pengemasannya penting. Harus menarik dan bisa meninggalkan kesan positif bahwa belajar bahasa asing itu menyenangkan. Pada sisi yang lain, Randy punya pendapat sendiri bahwa dengan cara ini juga, anak-anak bisa dilatih rasa percaya dirinya. Kami rasa ini jelas; membangun pengalaman dan kesan positif selama belajar bahasa asing dan berikutnya, percaya pada diri sendiri.
Kami sangat berterima kasih kepada semua orang yang hingga kini begitu peduli pada anak-anak Mollo. Semua kita memang punya tugas yang sama: merawat dan mempersiapkan generasi berikutnya. Itu andil kita. Kalian yang membaca artikel ini dan terpikir untuk mengajak Lakoat.Kujawas berkolaborasi, mari silakan. Kontak kami di email lakoatkujawas@gmail.com atau SMS/Telepon ke 081338037075.
Sebagai penutup, sebelum kami memperkenalkan profil dari dua relawan kami di program Speaking English for Children at Lakoat.Kujawas, sudahkah Anda terhubung dan menghubungkan diri dengan orang lain? Mari berkolaborasi, bekerjasama, untuk dunia yang lebih baik. Program berikut, mungkin bersama Anda.
Salam
Dicky Senda
Randiano Tamelan, lahir di SoE, 9 November 1992. Pada
usianya yang ke 6, Ia pindah ke Purwokerto bersama kedua orangtuanya selama 2
tahun. Ketika menginjak tahun milenium, Randiano kembali dan melanjutkan
pendidikannya di SD GMIT SoE II dan SMPN 1 Soe. Bertolak dari pengalaman
keluarga yang pernah mengenyam pendidikan di luar kampung halaman, Ia memilih
melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAK Giovanni Kupang hingga akhirnya
melanjutkan kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Semasa Kuliah, Ia aktif terlibat dalam organisasi
mahasiswa serta organisasi kepemudaan di gereja dan di lingkungan pemerintahan
kota Surabaya. Mantan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa ini juga terlibat aktif
dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa baik tingkat lokal, nasional, maupun
internasional.
Lulus dari bangku kuliah dengan predikat mahasiswa aktif
berprestasi, Ia memilih tidak bekerja sebagai seorang pelayan kesehatan di
rumah sakit melainkan melayani masyarakat miskin secara holistik bersama sebuah
lembaga kemanusiaan di kota Surabaya. Tidak sampai disitu, Randiano juga pernah
menyicip pengalaman pertama bekerja bersama pegawai berkebangsaan Kanada di sebuah
lembaga kemanusiaan internasional.
Kini, Ia memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya
setelah 2 tahun bekerja di tanah rantau. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dikumpulkan perlahan – lahan, Ia mulai membantu pembangunan sumber daya manusia
bekerja sama dengan Dicky Senda selaku pemilik kewirausaahn sosial
Lakoat.Kujawas serta didampingi Edwin Boimau seorang pegiat kemanusiaan muda
dari kota SoE. Dengan mengusung kegiatan pengenalan bahasa inggris dan peningkatan
rasa percaya diri anak, Ia siap memulai dan mengawal perubahan yang cemerlang
bagi masa depan anak-anak di kampung halaman tercinta.
Hedwig Boy Boimau (Edwin Boimau), dilahirkan di So’E
pada 07
Oktober
1993,
merupakan anak keempat
dari lima
bersaudara dari bapak Lorens
Boimau
dan ibu Rosina Da Silva.
Pada tahun 2005 ia menamatkan bangku
Sekolah Dasar pada SD
Inpress Oebesa dan pada tahun yang sama ia
melanjutkan pendidikan ke SMP
Katolik Sint Vianney Soe dan tamat pada tahun 2008 Pada tahun
yang sama juga ia melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Soe dan tamat pada tahun 2011.
Pada tahun 2011 ia diterima menjadi
mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang pada Fakultas Pertanian, Jurusan
Agroteknologi, Program Studi
/ Minat Manajemen Sumber Daya Lahan melalui jalur SBNPTN.
Semasa kuliah ia aktif
mengikuti berbagai kegiatan diantaranya kunjungan Keluarga Mahasiswa Katolik
(KMK) St. Arnous Jansen Faperta Undana Ke Pulau Rote dan ke Kefa. Selain itu,
ia sempat menjawab sebagai sekertaris Bidang Penalaran dan Keilmuan BEM faperta
dan juga sebagai koordinatar seksi Hubungan Masyarakat dan Dokumentasi
(HUMPODOK) pada kegiatan faperta Cup yang notabene adalah kegiatan pertandingan
sepak bola antara pelajar dan mahasiswa se Kabupaten dan Kota Kupang. Pada
akhir masa studinya. Ia sempat membantu penelitian Dosen, diantaranya
Pertambangan Mangan Skala Kecil di Timor dimana kegiatan ini bekerja sama
dengan Charles Darwin University dari Australia, Pengolahan Sampah oleh
Pemerintah Kabupaten TTS, dan Inventarisasi Pangan Lokal di Kabupaten TTS. Dan
karena saking cintanya dengan TTS maka ia memustuskan untuk mengambil
penelitian dengan judul “ Pemanfaatan Sistem Informasi geografis Untuk Evaluasi
Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah (Oryza
sativa L) Pada Daerah Aliran Sungai Noelmina Dengan Mengambil Studi Kasus
SUB DAS Boentuka”. Ia berharap dari penelitian yang ia lakukan ini masyarakat
dan pemerintah setidaknya dapat terbantu dengan memanfaatkan lahan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar