We present a concept of social enterprise/social entrepreneurship based in Mollo, Timor and utilize the natural and cultural potential for economic improvement as well as the empowerment of local communities, particularly young people. Our focus includes literacy, art-culture and the creative economy. This project involves the youth community, village library as a center for arts and culture, homestay and creative economy. It is located in Jl. Kampung Baru, No. 2, Village of Taeftob, District of North Mollo, South Central Timor, East Nusa Tenggara, Indonesia 85552. Telp./Whatsapp 081338037075. E-mail: lakoat.kujawas@gmail.com.

Rabu, 19 Februari 2020

Lentera Indonesia - Generasi Mandiri Tanah Timor





Lentera Indonesia - Program dokumenter yang diangkat dari kisah-kisah pengalaman nyata para anak muda yang rela melepaskan peluang karir dan kemapanan kehidupan kota besar untuk menjadi guru dan mengajar di desa desa terpencil di seluruh pelosok negeri selama satu tahun.




Dicky Senda, lahir di Mollo, 22 Desember 1986. Tahun 2010 lulus dari Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, lalu bekerja sebagai konselor pendidikan selama hampir 6 tahun di Kupang.  Di Kupang ia aktif di beberapa komunitas orang muda seperti Kupang Bagarak, Komunitas Blogger NTT, Komunitas Sastra Dusun Flobamora dan Komunitas Film Kupang. Kecintaanya pada dunia kesenian dan pengalaman berjejaring dengan banyak pegiat komunitas orang muda dan aktivis, keinginan untuk pulang kampung dan merintis sebuah mimpi yang sudah lama terwujud: menjadi wirausahawan sosial. Tahun 2016, di sela aktivitasnya menulis buku sastra, sebuah kewirausahaan sosial (social enterprise) didirikan bersama beberapa teman yang punya minat dan passion yang sama dengan dirinya. Nama social enterprise itu Lakoat.Kujawas, terinspirasi dari dua nama buah yang lekat dengan masa kecilnya juga masa kecil semua anak Mollo: buah lakoat (loquat) dan kujawas atau jambu biji (guava). 
Mimpi bikin Lakoat.Kujawas dimulai pengalamannya sebagai anak petani di wilayah yang juga mayoritasnya petani: Mollo, Timor Tengah Selatan. Mollo yang kaya akan hasil pertanian, potensi wisata alam dan budaya (termasuk potensi ekowisata), dilihat Dicky belum dimanfaatkan dengan baik. Mimpi itu kemudian diwujudkan secara sederhana dnegan memanfaatkan sumber daya yang ada di rumahnya di desa Taiftob. Kebun kopi milik keluarga yang hanya jadi konsumsi internal mulai direvitalisasi dan hasilnya dikemas menjadi lebih baik dan mulai dipasarkan via jaringan Instagram. Baginya kopi di setiap daerah punya ciri khas masing-masing dan kopi Mollo, yakini memiliki potensi yang baik jika dikembangkan secara serius dan ada pasar yang jelas bagi petani kopi di Mollo.
            Sejak Agustus 2016, Dicky mulai merintis perpustakaan warga desa Taiftob memanfaatkan gudang belakang rumah yang tak terpakai juga koleksi buku sejak zaman kuliah yang sangat banyak. Bersamaan dengan mendirikan perpustakaan, Lakoat.Kujawas mulai serius untuk melakukan pemetaan potensi desa-desa di Mollo. Berhubung dirinya suka memasak, ada kerinduan untuk melakukan pemetaan potensi keanekaragaman pangan lokal, resep kuliner lokal, di samping pemetaan potensi desa wisata yang bisa dikembangkan dengan pendekatan konsep community based tourism. Hal menarik ditemui Lakoat.Kujawas, di Mollo ada lebih dari 5 varian sambal lu'at. Mollo diberkati banyak keragaman jeruk dan dedaunan khas pegunungan yang bisa menambah citarasa dan kekayaan sambal lu'at orang Timor. Dari sana, Dicky dan teman-temannya mulai memproduksi sambal lu'at khas Mollo. Produk hasil pertanian dan tenun hasil kerja kolaborasi dengan petani dan mama-mamam penenun seperti kopi Mollo, sambal lu'at, selai nanas dan madu hutan sudah bisa dibeli via Instagram @lakoat.kujawas atau @lkjws.co
            Gerakan untuk kembali pulang ke kampung, mengonsumsi pangan lokal dan menunjukkan kepedulian kepada para petani tidak hanya sampai di sini. Bersama teman-teman yang bergiat di Lakoat.Kujawas dan Pikul sebagai LSM yang punya visi masa, beberapa agenda diskusi, workshop, hingga mini festival seni dan literasi digelar dengan menggali kembali kearifan lokal sebagai nilai penting bagi anak-anak dan orang muda Mollo mengonsepkan diri mereka sebagai orang Timor.
            Kini, sambil menulis buku sastra, melakukan penelitian terkait seni budaya, khususnya sastra dan kuliner lokal, Dicky mengelola Lakoat.Kujawas sembari terus menggandeng orang muda TTS untuk mau berwirausaha, terutama dengan melihat begitu banyak potensi hasil pertanian yang sangat kaya ini. Beberapa program unggulan komunitas Lakoat.Kujawas antara lain, kelas menulis kreatif To The Lighthouse berkolaborasi dengan SMPK St.Yoseph Freinademetz Kapan. Skol Tamolok sebuah model pendidikan alternatif dan kritis bagi warga, program residensi kesenian Apinat-Aklahat (bit.ly/kelakoat) dan program pariwisata minat khusus sejarah, seni dan budaya Mnahat Fe'u Heritage Trail bit.ly/mfeu2020. 

2 komentar:

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    BalasHapus
  2. main poker dengan banyak penghasilan
    ayo segera hubungi kami
    WA : +855969190856

    BalasHapus