We present a concept of social enterprise/social entrepreneurship based in Mollo, Timor and utilize the natural and cultural potential for economic improvement as well as the empowerment of local communities, particularly young people. Our focus includes literacy, art-culture and the creative economy. This project involves the youth community, village library as a center for arts and culture, homestay and creative economy. It is located in Jl. Kampung Baru, No. 2, Village of Taeftob, District of North Mollo, South Central Timor, East Nusa Tenggara, Indonesia 85552. Telp./Whatsapp 081338037075. E-mail: lakoat.kujawas@gmail.com.

Selasa, 31 Januari 2017

Yuk, Bantu Wujudkan Mnahat Fe’u, Pesta Panen Ala Anak-Anak Desa Taiftob


Salam Lakoat.Kujawas dari desa Taiftob, kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Lakoat.Kujawas berasal dari dua nama buah yang mewakili keanekaragaman tumbuhan di Mollo, buah lakoat (loquat dalam bahasa Jepang atau biwah dalam bahasa Indonesia) dan kujawas (atau guajava dalam bahasa Latin dan jambu biji dalam bahasa Indonesia). Lakoat.Kujawas adalah ruang kreatif tempat berkumpulnya anak-anak, remaja dan orang muda desa Taiftob.




Lakoat.Kujawas: Selayang Pandang

Sejak 13 Juni 2016, Lakoat.Kujawas telah merintis kerjakolaborasi dengan beberapa orang perempuan penenun dan petani untuk memproduksi lotis (sotis) #paufkolo, motif khas Mollo dan berbagai produk pertanian seperti Kopi Mollo, sambal lu'at khas Mollo dan madu dari hutan Mollo. Dengan pendekatan kewirausahaan sosial (social enterprise) kami mencoba mengemas produk tersebut dengan lebih baik dan menjualnya lewat Instagram @lakoat.kujawas. Kami juga mulai mengelola homestay di desa Taiftob dan Fatumnasi (berkolaborasi dengan Lopo Mutis Homestay di desa Fatumnasi) untuk mewujudkan mimpi bahwa pengelolaan pariwisata lokal baiknya dimulai dari warga lokal itu sendiri (community based tourism). Dengan memanfaatkan bekas gudang di salah satu rumah warga, kami juga telah merintis perpustakaan warga dengan anggota aktif lebih dari 60 orang. Perpustakaan ini telah menjadi ruang berkumpul, diskusi, dan presentasi berbagai kegiatan literasi dan kesenian.
Sejak November 2016, ruang perpustakaan Lakoat.Kujawas menjadi tempat anak-anak belajar Bahasa Inggris di program Speaking English with Children at Lakoat.Kujawas. Ini adalah Giving Back Program dari dua kawan relawan dan fasilitator kami, Randi Tamelan dan Edwin Boimau. Tujuan sederhana dari program ini adalah anak kelas 5-6 SD mengenal bahasa Inggris dengan cara menyenangkan sebagai modal dasar jelang masuk SMP, dan lebih dari itu, mereka dilatih untuk percaya diri ketika berinteraksi dengan orang lain, berbicara di depan umum, dsb. Sebagai penutup dari program itu, kami telah menyelenggarakan #ElafDame, festivalseni untuk perdamaian yang terdiri dari beberapa workshop kesenian dan literasi seperti menulis ide cerita untuk pementasan teater, menyanyi dan menari dimulai sejak 15 Desember 2016 hingga penutupnya di tanggal 7-8 Januari 2017 yang kami isi dengan festival permainan tradisional, art therapy: mewarnai, sesi sharing dari relawan yang baru kembali studi di Australia, nonton film pendek karya sutaradara muda dari Kupang dan presentasi teater berjudul Kap Nam To Fena (asal usul nama kota Kapan) yang ditulis kolaborasi oleh relawan kami, Dicky Senda dan anak-anak desa Taiftob.
Bertolak dari kesuksesan itu, antusiasme anak-anak dan kerinduan Lakoat.Kujawas untuk terus konsisten melakukan berbagai kegiatan seni dan literasi yang melibatkan anak-anak dan kaum muda setempat, kami telah bersiap untuk program berikutnya yang kami namai Mnahat Fe'u.


Apa Itu Mnahat Fe'u?

Terinspirasi dari tradisi orang Meto atau masyarakat suku Dawan yang menyelenggarakan pesta syukur panen dengan menari bonet (mnahat fe'u), kami ingin menyambut masa panen jagung, lakoat, alpukat, kujawas, kacang, labu dll dengan berbagai agenda kesenian dan literasi yang melibatkan anak-anak, remaja dan orang muda desa Taiftob.
Tarian bonet sendiri bisa dimaknai sebagai tarian kebersamaan, wujud dari sebuah kerjakolaborasi atau gotong royong. Bisa dilihat dari cara orang Dawan Timor menari sambil berangkulan membentuk lingkaran, sambil berbalas pantun, puisi dan lagu, yang berisi kebahagiaan dan rasa syukur kepada Pencipta dan alam semesta sebab telah memberikan hasil panen yang baik.

Apa Tujuan Mnahat Fe'u?

  1. Anak-anak dan orang muda desa Taiftob punya ruang dan kesempatan untuk berekspresi dan mengembangkan potensi diri mereka.
  2. Lewat semangat Mnahat Fe'u, kami ingin mengajak generasi muda desa Taiftob untuk memaknai kembali tradisi leluhur mereka yang sangat luar biasa ini. Tentu saja ini sebagai pengingat bahwa masyarakat Mollo adalah masyarakat pertanian, sebab dalam berbagai aspek, mereka selalu punya relasi baik dengan alam semesta. Mengenal lebih dekat tradisi literasi dan kesenian masyarakat pertanian di Mollo adalah salah misi kami.
  3. Lewat agenda kesenian dan literasi ini, kami juga ingin mengajak dan mengedukasi generasi muda desa Taiftob maupun para relawan/fasilitator yang notabene adalah orang orang muda perkotaan untuk mengenal keanekaragaman hasil pertanian di Mollo. Tahu cara pengelolaan/pemanfaatan hasil pertanian tersebut, dan lebih dari itu, mau terus mengonsumi dan mengingat bahwa semua kekayaan alam dan budaya juga tradisi ini adalah identitas dan kekayaan kita. Kenal secara baik, tahu cara pengelolaan/pemanfaatan, bangga dengan identitias itu, mendukung petani lokal hingga bisa jadi nilai bagi generasi muda adalah harapan bersama kita.

Apa Saja Agenda Mnahat Fe'u?

Mnahat Fe'u kali ini adalah pesta seni dan literasi a la generasi muda desa Taiftob selama sebulan lebih. Akan diisi dengan berbagai sesi seperti:
1.       Workshop teater, tari, puisi dan nyanyi.
2.       Kelas bahasa Inggris dan menulis kreatif
3.       Kelas inspirasi bersama para fasilitator terkait profesi dan bidang kuliah mereka (percobaan kimia, pengenalan profesi apoteker dan tanaman obat, dll)
4.       Nonton film fiksi atau dokumenter bertema pertanian
5.       Festival Pangan Lokal: membuat jagung bose, memasak jagung katemak, se’i babi serta berbagai jenis olahan pangan lokal bersama anak-anak dan orang muda. Membuat selai lakoat, jus kujawas dan alpukat, dll.
6.       Puisi dan Kopi. Menikmati kopi Mollo, jagung dan ubi rebus serta sambal lu’at khas Mollo sambil membaca puisi, cerpen dan menyanyi.
7.       Presentasi teater bertema pertanian

Kapan dan Di Mana Mnahat Fe’u Akan Digelar?

Event ini diagendakan mulai akhir Februari 2017 berupa workshop tematik, kelas bahasa Inggris dan kelas menulis kreatif niminal selama 6 kali, hingga akhir Maret 2017, yang menjadi puncak dari Mnahat Fe’u yakni Festival Pangan Lokal dan presentasi teater bertema pertanian. Puncak dari Mnahat Fe’u diagendakan terjadi tanggal 25-26 Maret 2017.
Acara ini akan digelar di area perpustakaan Lakoat.Kujawas desa Taiftob. Alamat lengkapnya adalah Jalan Kampung Baru, No. 2 Desa Taiftob, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten TTS, NTT 85552.


Apakah Mnahat Fe’u terbuka untuk umum?

Dengan beberapa alasan terkait kesiapan sumber daya, petimbangan lokasi festival hingga kesiapan mental anak-anak ketika berhadapan dengan publik yang lebih luas, maka kami membatasi festival ini hanya melibatkan warga desa Taiftob, beberapa orang relawan dari SoE dan Kupang, fasilitator dan beberapa pihak yang secara khusus kami undang.




Apa Saja Kebutuhan Mnahat Fe’u

Program ini diselenggarakan secara swadaya oleh Lakoat.Kujawas, dibantu teman-teman relawan fasilitator dan masyarakat desa Taiftob. Untuk itu kami juga membuka kesempatan donasi barang atau uang dari Anda sekalian yang ingin mendukung kerja kolaborasi dan kerja kreatif anak-anak dan orang muda dari Mollo ini. Daftar kebutuhan berikut diperuntukan bagi 60an anggota aktif di Lakoat.Kujawas (plus 20 orang relawan).
  1. Film fiksi atau dokumenter terkait pertanian dan lingkungan untuk semua umur, ada terjemahan jika film berbahasa asing.
  2. Konsumsi:
a.       6x snack selama workshop = Rp. 600.000
b.      2x snack selama 2 hari puncak festival = Rp. 400.000
c.       1x Makan berat saat puncak festival = Rp. 1.500.000
  1. Kado sebagai reward untuk anak-anak dan orang muda yang sudah ikut Mnahat Fe’u dari awal hingga akhir:
a.       Kamus Bahasa Inggris untuk 30 siswa kelas 6 SD – siswa kelas 12 SMA = Rp. 1.500.000 (Kamus dengan kisaran harga Rp. 50.000 - Rp. 75.000)
b.      Tas sekolah untuk 30 siswa SD kelas 1 – kelas 5 = Rp. 1.500.000 (Tas dengan kisaran harga 50.000 - 75.000)
c.       T-shirt Lakoat.Kujawas untuk 20 orang relawan fasilitator, orang muda desa Taiftob dan para mama yang membantu memasak = Rp. 1.700.000 (@ Rp. 85.000)
  1. Sewa proyektor, sound system, dll untuk nonton film dan presentasi teater  = Rp. 750.000
  2. Lainnya/ak terduga = Rp. 300.000

Total Kebutuhan: 8.000.000

Bagaimana Cara Donasi?

Seluruh kebutuhan finansial festival ini dikelola secara profesional oleh tim relawan Lakoat.Kujawas dan akan ada pelaporan secara resmi kepada para donatur di akhir program. Donasi bisa melalui rekening:

BRI 0277- 01010910-50-5 atas nama CHRISTIANTO SENDA (konfirmasi setelah transfer ke 081338037075 (Dicky Senda)






Bagaimana caranya mengontak panitia untuk mendapat informasi yang lebih lengkap dan terperinci mengenai Mnahat Fe’u?

            Randi Tamelan: 081235436230 atau erandiano@yahoo.com

            Dicky Senda: 081338037075 atau dickysenda@gmail.com







Tidak ada komentar:

Posting Komentar