Indi Seran
Ketidaksetaraan gender yang masih terus berlangsung hingga saat ini
cukup dipengaruhi oleh salahnya pemahaman kita tentang gender dan seks. Lalu
apa sebenarnya gender itu? Gender adalah
perbedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan yang
merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan
jaman sedangkan seks adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan secara
biologis. Dalam artian sederhana gender adalah perbedaan antara laki-laki dan
perempuan yang dapat dipertukarkan sedangkan seks adalah kodrat sebagai
laki-laki atau perempuan yang tidak dapat berubah.
Perempuan yang mendapat cap sebagai makhluk yang lemah, makhluk yang
lembut, yang harus berkelakuan sopan mengikuti pemikiran masyarakat sekitar merupakan
contoh nyata dari ketidaksetaraan gender yang selama ini kita anggap sebagai
hal yang sepele. Seharusnya perempuan dan laki-laki mendapatkan hak dan
kedudukan yang sama dalam masyarakat.
Perempuan harus lemah lembut, lalu bagaimana jika seorang perempuan
memiliki watak keras dan kasar? Apakah dia kemudian kehilangan haknya sebagai
perempuan? Perempuan itu identik dengan dapur dan rumah, lalu apakah ketika
perempuan memutuskan untuk berkarir di luar rumah akan membuat dia kehilangan
jati dirinya sebagai perempuan? Tentunya tidak.
Laki - laki selalu identik dengan ketegasan dan pekerja keras tapi
bagaimana jika dia mengalami kondisi yang membuatnya tidak bisa bekerja? Apakah
dia kehilangan identitasnya sebagai laki-laki? Bagaimana jika kondisinya mengharuskannya
bertukar peran dengan perempuan untuk mengurus pekerjaan dirumah? Apakah itu
membuat dia menjadi perempuan? Sekali lagi jawabannya tidak.
Sadar ataupun tidak ketidaksetaraan gender akhirnya menimbulkan
penindasan terhadap perempuan baik secara fisik maupun psikis. Ketika perempuan
berusaha melakukan sesuatu dan keluar dari zona nyaman untuk memperbaiki
hidupnya artinya dia juga siap untuk mendapat pandangan-pandangan buruk dari
lingkungan sekitar yang tentunya berdampak besar pada kondisi psikisnya.
Kembali pada yang saya tulis sebelumnya bahwa yang paling penting adalah
memperbaiki pemahaman kita tentang apa itu gender agar kita dapat memberikan
ruang yang aman bagi semua pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar