Mnahat Fe’u: Perayaan Musim Panen

Selamat datang di Komunitas Lakoat.Kujawas. Tahun 2016 kami lahir di sebuah desa kecil bernama Taiftob, di Mollo, Timor Tengah Selatan dengan satu mimpi ingin hidup lebih baik dan mandiri di kampung sendiri. Kami sadar akan potensi besar dari kampung kami, sekaligus berupaya untuk terus percaya diri dengan indentitas Mollo kami. Ada beberapa hal yang membuat kami sedikit terlambat: kualitas pendidikan dan lapangan pekerjaan, misalnya yang ikut memberi kontribusi bagi angka human trafficking. Namun sebagai komunitas warga aktif, kami memilih untuk melakukan perubahan kecil itu ketimbang terus menunggu perubahan itu datang dari luar. Perubahan yang berkelanjutan.
Komunitas Lakoat.Kujawas berasal dari nama dua nama buah, lakoat atau loquat (biwa/japonicum erebrotica) dan kujawas (guava/jambu biji). Dua buah yang identik dengan masa kecil anak-anak Mollo. Buah yang merepresentasikan mimpi kami untuk hidup lebih baik di tanah sendiri.

Mengapa Anda perlu menjadi bagian dari heritage trail ini?

Hampir tiga tahun berjalan, kami menciptakan ruang dan kesempatan dan melihat perubahan itu menyentuh anak-anak, orang muda, kelompok perempuan, para petani, sekolah,Gereja dan tokoh adat. Dengan semangat kerja kolaborasi dan kerja jaringan, kami senang dan bangga bisa terhubung dengan Anda sekalian. Terhubung untuk menciptakan lebih banyak peluang ekonomi kreatif bagi warga desa, ruang dan kesempatan bagi anak-anak dan orang muda untuk mengembangkan diri mereka. Berkolaborasi dengan warga,Gereja dan sekolah lokal kami mengembangkan perpustakaan, komunitas kesenian, kewirausahaan sosial dan ruang arsip seni, budaya dan sejarah Mollo. Termasuk program heritage trail yang sedang Anda baca ini: mnahat feu, sebuah perayaan sepanjang musim panen tahun 2019. Mnahat Fe’u adalah salah satu jenis tarian bonet yang dirayakan ketika musim panen. Mnahat Fe’u kami berisi serangkaian lokakarya menulis kreatif dengan tema pohon dan batu, lokakarya pengolahan buah menjadi selai, wine, liquor dan manisan. Festival kesenian hingga upaya-upaya pengarsipan dan revitalisasi seni budaya dan sejarah Mollo. Semua yang menyenangkan ini terjadi di musim panen, terlebih bahwa inisiatif program ini datang dari warga sendiri.

Apa dampak langsung yang bisa dirasakan warga desa Taiftob dari trail ini?

1. Sebagian besar keuntungan program ini kami investasikan untuk membiayai kegiatan pengembangan diri warga desa Taiftob khususnya kelas menulis kreatif dan kelas tenun bagi remaja. Pelatihan-pelatihan bagi kelompok orang muda dan kelompok petani perempuan.
2. Anda sudah ikut mendukung komunitas Lakoat.Kujawas mengembangkan model kewirausahaan sosial warga aktif, mendorong ekonomi kreatif di desa Taiftob bertumbuh serta ikut menyadarkan warga Taiftob bahwa kekayaan alam dan sebi budaya yang mereka punyai penting untuk diapresiasi, dijaga dan dilestarikan. Program ini ikut mempromosikan dan meningkatkan kesadaran semua pihak terkait kelestarian lingkungan, misalnya dengan upaya pengurangan sampah plastik dan pupuk kimia.

Apa saja jenis kegiatan yang ditawarkan?

1. Susur kampung ‘To Fen’ melihat kebun warga, mata air dan situs batu. Mengenal lebih dekat budaya dan sejarah kampung dari kacamata warga desa Taiftob.
2. Wisata kuliner lokal bersama para mama dan orang muda yang bergiat di komunitas Lakoat.Kujawas.
3. Lokakarya menulis dongeng bersama kelas menulis #tothelighthouse yang terdiri dari para remaja.
4. Lokakarya pembuatan sirup, liquor dan wine buah lakoat dan kujawas bersama Dicky Senda.
5. Sharing pengalaman komunitas lakoat.kujawas membangun ekosistem warga aktif dengan pendekatan kewirausahaan sosial, untuk keberlanjutan berbagai program seni budaya dan pertanian di desa Taiftob.

Kapan?

Sabtu, 23 Maret 2019, jam 09.00 – 17.00 WITA

Berapa Investasinya?

Rp. 250,000 / orang dewasa, sudah termasuk:

1. Pengalaman belajar bersama komunitas warga, belajar budaya dan sejarah desa Taiftob (terutama relasi orang Mollo dengan batu (fatu) dan air (oe), termasuk mendukung upaya revitalisasi kampung yang digagas oleh lakoat.kujawas.
2. Satu kali makan siang pangan lokal sehat (sudah termasuk menu spesial: sambal jamur, kuah ayam kampung halia, es krim dan koktail lakoat) dari dapur Penumpang Dasar.
3. Dua kali snack pangan lokal sehat (menu spesial: kopi Mollo dan teh daun lakoat sambil mendengar presentasi tentang keberagaman sambal lu’at Mollo hasil riset Dicky Senda).
4. Satu paket oleh-oleh produksi kewirausahaan sosial Lakoat.Kujawas (sambal lu’at lakoat paria, tepung jahe Taiftob, kopi Mollo, selai/sirup lakoat, avokat mentega dan anakan pohon lakoat).
5. Guide lokal

Harga di atas tidak termasuk biaya penginapan. Bagi yang ingin menginap, disediakan penginapan di rumah warga. Biaya menginap 50K/malam sudah termasuk sarapan pagi.

Apa saja yang perlu dibawa/dipersipakan? 

1. Botol minum/tumbler.
2. Obat-obatan pribadi.
3. Sepatu kets atau sandal gunung yang cocok untuk trekking.

Di mana letak komunitas Lakoat.Kujawas?

Kami ada di jalan Kampung Baru No. 2 desa Taiftob, Kapan, Mollo Utara. Kurang lebih 18 km ke utara kota SoE atau 130 ke arah timur kota Kupang. Untuk menjangkau Lakoat.Kujawas bisa menggunakan kendaraan pribadi mobil atau motor dengan kondisi jalan baik (kecuali beberapa titik sebelum masuk Kapan).

Bagaimana cara mendaftar?

Info lebih lanjut dan pendaftaran silakan kontak email dickysenda@gmail.com atau whastapp 081338037075 (Dicky). Paling lambat Rabu, 20 Maret 2019. Terbatas hanya untuk 10 orang. No. Rekening BRI 473201013229535 an Christianto Senda.

Referensi lain terkait komunitas lakoat.kujawas:

1. Youtube: https://youtu.be/XR6lwhASeu0
2. Indonesia Expat: Lakoat.Kujawas Comfort Food and Literature from the Heart of Timor https://indonesiaexpat.biz/travel/lakoat-kujawas-comfort-food-literature-heart-timor/