Salam sejahtera.
Tahun 2017 adalah tahun
yang hebat bagi kami. Memasuki usia satu tahun,
banyak hal baik datang dari alam semesta, manusia dan penciptanya. Tahun
hebat itu kami awali dengan menyelenggarakan festival kesenian pertama kami,
Elaf Dame yang artinya pesta/festival damai. Dan di tahun yang sama, kami
menutupnya dengan sebuah program residensi kesenian bernama Apinat-Aklahat.
Tentu saja ada banyak
proses yang kami lalui dan itu kami anggap sebagai sebuah pelajaran. Sungguh sangat
menyenangkan sekali dalam banyak proses kami lalui bersama orang-orang hebat:
para relawan dari Kupang, SoE dan Kapan, ikut masuk dalam film documenter produksi
Internet Sehat dan Watchdoc, berkolaborasi dengan SekolahMUSA dan GadgetGrapher
menyelenggarakan wokshop fotograFI Ketong Bisa hingga pameran foto Mollo
Panggil Pulang, dipercaya memberikan presentasi visi dan nilai Lakoat.Kujawas
sebagai komunitas warga di depan public Ubud Writers and Readers Festival 2017,
diliput Lentera Indonesia NET, berkolaborasi dengan Koalisi Seni Indonesia dan
Shinta Febriany (seniman teater Indonesia) untuk program residensi kesenian
Apinat-Akhalat. Tentu masih ada sederet pengalaman kerjakolaborasi dengan
semangat solidaritas yang sudah terjadi sepanjang tahun kemarin. Pada kesempatan
ini kami mau bilang terima kasih untuk kalian semua.
Setahun berkegiatan
dengan mengandalkan semangat, idealisme, swadaya (internal warga dan relawan),
sungguh bukan sesuatu yang mudah dijalani namun juga bukan mustahil untuk
diupayakan. Ada banyak penanda, banyak momen yang pada akhirnya meyakinkan kami
untuk terus optimis, sembari terus mencari jalan. Kekuatan internet dan
jejaring sosial sangat kami manfaatkan betul. Banyak teman-teman yang akhirnya
tertarik untuk mendukung, moril dan materil, dan semua itu hebat sekali. Kami
merasakan banyak dampak langsung dari setiap kegiatan kreatif di komunitas,
bersama teman-teman seniman, relawan, warga dan khususnya anak-anak. Ada indikasi
program yang semakin sustain, ada komitmen yang kuat antara orang tua, relawan,
anak, pemerintah juga gereja. Ada begitu banyak perubahan perilaku anak,
semakin percaya diri, ada peningkatan prestasi belajar di sekolah (menurut
pengakuan langsung dari guru) dan masih banyak hal yang bisa mengindikasikan
bahwa semua yang terprogram, yang sudah mendapat banyak dukungan dari anda
sekalian, telah memberikan dampak luar biasa bagi mereka.
Sepanjang tahun 2017
kemarin, ada satu hal yang menarik sebenarnya terkait upaya pendanaan untuk
mendukung kegiatan di lakoat.kujawas. Kawan dan kakak kami, Grace Tan-Johannes
dan pasangannya, mas Andra Fembrianto menawarkan satu ide brilian menjelang
pernikahan mereka. Idenya sederhana saja namun kami yakin punya dampak yang
sangat luar biasa. Kak Grace dan pasangan menolak menerima hadiah apapun,
apalagi dalam bentuk bunga dan sebagainya. Sebagai penggantinya, diberi
penawaran lain, nama, profil singkat dan rekening lakoat.kujawas disertakan
dalam surat undangan dan tamu bisa langsung mengganti hadiah bunga dll untuk
pengantin dengan langsung mendonasikan dalam bentuk uang yang bisa dipergunakan
lakoat.kujawas untuk berbagai kegiatan kreatif. Dalam rentang hampir dua bulan,
terkumpul uang sebesar Rp. 17,450,717 (bukti rekening koran sudah langsung
dikirim ke kak Grace).
Selain donasi dari pernikahan kak Grace, kami
juga menerima donasi dari sekitar 16 pihak lain, antara lain dari para
simpatisan, teman-teman relawan sendiri dan dari hasil penjualan kaos dan
produk lakoat.kujawas.
Total dana yang terkumpul sejak Mei 2017 –
Desember 2017 sebesar Rp. 27,650,717 sudah dipakai untuk lebih dari 25 pos
kegiatan kreatif di komunitas dalam rentang waktu Mei – Desember 2017. Laporan
lengkap penggunaan dana bisa klik google drive ini. Untuk laporan bukti kwitansi bisa disimak di sini.
Adapun penggunaan dana paling besar sepanjang
tahun 2017 ada di pos konsumsi sebesar 7,190,000. Konsumsi untuk semua kegiatan
diskusi, pameran, workshop, nonton film, kelas menulis, dll, baik untuk tamu,
anak-anak, maupun relawan. Pengeluaran lain yang cukup besar adalah pembelian infocus sebagai asset lakoat.kujawas
untuk keperluan diskusi dan nonton film, sebesar Rp. 5,000,000. Selanjutnya pengeluaran
selama pameran arsip Mollo Panggil Pulang dan pameran arsip Berawal dari Tanda
Salib di Rumah Sang Klerek sekitar Rp. 6,000,000 untuk cetak foto, pembelian
frame, cetak buku sejarah, ongkos kirim/loading barang, dst. Donasi yang masuk
kami gunakan juga untuk mendukung kelompok tenun dengan pemberian modal usaha
bergulir dan berkelanjutan, misalnya dengan memberikan kredit tanpa bunga untuk
pembelian benang bagi kelompok tenun, selain membeli beberapa asset untuk
perpustakaan seperti meja baca dan rak buku.
Pada akhirnya kami merasa perlu untuk
menyampaikan ini sekaligus memohon maaf jika sistem pelaporan dan pengelolaan
dana masih sangat sederhana. Kami sebagai komunitas warga belum punya misalnya
bendahara khusus yang bisa menangani keuangan secara professional. Namun apa
yang sudah kami upayakan ini tidak mengurangi transparasi dalam penggunaan dana
yang masuk, bahwa semuanya sudah benar-benar kami gunakan untuk menjalankan
segala program kreatif di lakoat.kujawas.
Atas perhatian, dukungan, cinta dan semua donasi
uang dari anda sekalian, kami ucapkan
banyak terima kasih. Kiranya segala kebaikan menyertai anda sekalian.
Salam
Dicky Senda
Direktur Program
Komunitas Lakoat.Kujawas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar